Rabu, 27 Mei 2009

Subsidi Pembangunan Sekolah

17/03/2009

Salah satu aspek terpenting dalam pembangunan bangsa adalah pendidikan. Tidak dapat dipungkiri bahwa keberhasilan pembangunan negara-negara berkembang menjadi negara industri baru belakangan ini karena didukung oleh tersedianya sumber daya manusia yang terdidik dalam jumlah yang memadai, sebagaimana dinyatakan oleh para ahli.

Beberapa tantangan yang harus direspon dalam rangka penuntasan Wajar Dikdas 9 Tahun antara lain hingga akhir tahun 2005 masih ada kurang lebih 2 juta anak usia 13 – 15 tahun belum mendapatkan layanan pendidikan pada jenjang pendidikan lanjutan pertama; jumlah siswa SMP/MTs mengulang kelas pada tahun 2004/2005 juga masih cukup tinggi; Mutu pelayan pendidikan dasar masih rendah, yang diindikasikan dengan masih belum idealnya rasio guru-siswa (khususnya di daerah terpencil), rasio siswa-kelas, rasio kelas-ruang kelas, rasio sekolah-laboratorium, dan tingkat kelayakan guru. Selain itu rata-rata kondisi gedung sebagai wadah kegiatan pembelajaran juga belum memadai.
Salah satu program yang dikembangkan oleh Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional dalam rangka menuntaskan Wajar Dikdas 9 Tahun adalah membangun Ruang Kelas Baru (RKB) di sekolah-sekolah yang over-capacity untuk meningkatkan daya tampung, ruang Perpustakaan dan Laboratorium IPA. Untuk itu sejak Tahun Anggaran 2001, Direktorat Pembinaan SMP, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional, telah memprogramkan pemberian bantuan kepada SMP yang potensial dan memenuhi persyaratan dalam upaya peningkatan daya tampung serta peningkatan mutu pendidikan di sekolah. Bantuan diberikan dalam bentuk subsidi imbal swadaya (Matching Grant) kepada sekolah bersangkutan, dan pengelolaannya melibatkan partisipasi masyarakat di sekitar sekolah.

Sumber: Error! Hyperlink reference not valid.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar